Tuesday, March 5, 2013

payung merah




iya. memang awalnya aku sedikit tidak percaya bahkan menjauh. tapi hati yang sudah jatuh sulit untuk bangkit lagi. Dan aku hanya memilih untuk menetap. setelah menetap begitu lama, tuhan mendengar doa ku. tanggal 27 Januari 2013, tepat 36 hari yang lalu kami memulai menyulam kain putih dan mengobati sayap patahku. saat itu memang tiada yang indah selain insan tuhan yang meminta ku untuk menemaninya. nb:tidak hanya menemani. Hari-hari kami telah lewati untuk menyulam kain tersebut. Memang indah. Aku pun menyulam dengan perasaan suka cita dengan orang yang selama ini ku tunggu. Dia menyemangatiku dengan warna terangnya. Dia mencintaiku dengan pesonanya. Dia menyayangiku, seperti tanda tanya meminta jawaban. Ya. Kamu bagaikan payung merah yang selalu ada saat aku membutuhkan. Saat menuntut ilmu, selalu yang terfikir adalah kebahagiaan dan keindahan yang membuahkan kamu. Memang, sebelum nya ia hanya sebatas teman bermain hingga sekarang ia telah menjadi tokoh pemain. Permainan yang dilakukan bukan hanya sekedar permainan. Permainan hebat yang dirajai olehnya. Aku harap hanya dia dan itu terakhir. Setelah 1 bulan, dia mengajak ku untuk berhenti menyulam dengan alasan yang  otak dan seluruh bulu yang ada di tubuhku tak bisa menerimanya. Tidak cocok. Alasan yang sangat tidak rasional. mungkin dia sudah memiliki teman menyulam yang lebih lihai. Setelah ia mendapatkan teman barunya, kami tidak pernah bertegur sapa. Apa ini yang dimaksud sayang? Apakah sayang memandang hubungan? Apakah sayang hanya untuk teman baru? Setelah ku menyelusuri hutan tempat ia berpesta pora dengan teman-temannya, aku baru menyadari bahwa ia tidak lain daripada anjing. Saat menyulam denganku, ia juga membantu teman wanitanya menyulam. Lalu, selama ini apa gunanya aku memberimu kepercayaan yang begitu besar tepat di pundakmu? Apakah itu balasan mu? Dan yang lebih parah, di hutan tersebut aku menemukan bongkahan rencanamu didalam tanah busuk. Setelah temanmu telah menjadi payung merahku, kalian telah merencanakan untuk selanjutnya adalah kamu. Kau iblis atau anjing. Tapi tetap saja aku menyembahmu karena aku tidak bisa berhenti mengagumimu. Ajari aku berpuasa. Berpuasa akan kamu. semoga kamu menemukan bintang yang lebih terang dan tidak hanya untuk lawan sandiwara-mu. terima kasih. aku mencintaimu seperti yang setiap hari ku lakukan, gar.